BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah
tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Kanker
serviks merupakan kanker yang sering dijumpai di
Indonesia baik di antara kanker pada perempuan dan pada
semua jenis kanker.
Kejadiannya hampir 27% di antara penyakit kanker di
Indonesia. Namun demikian lebih dari 70% penderita
datang memeriksakan diri dalam stadium lanjut, sehingga
banyak menyebabkan kematian karena terlambat
ditemukan dan diobati.
Leher rahim adalah bagian bawah rahim yang
menonjol ke dalam kelamin wanita. Di tempat ini sering
terjadi kanker yang disebut kanker serviks. Kanker
serviks pada stadium dini sering tidak menunjukkan
gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan tidak ada
gejala sama sekali.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa Penyebab Kanker Serviks ?
2.Apa saja Tanda dan gejala Kanker Serviks?
3.Bagaimana mencegah Kanker Serviks ?
4. Bagaimana mengobati Kanker Serviks ?
1.3 Tujuan Masalah
Agar mengetahui Penyebab kanker Serviks.
Agar mengetahui Tanda dan Gejala Kanker Serviks.
Agar mengetahui Pencegahan Kanker Serviks.
Agar mengetahui Pengobatan kanker Serviks.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kanker Serviks
Kanker
serviks atau
kanker leher
rahim (sering
juga disebut
kanker mulut
rahim)
merupakan salah
satu penyakit
kanker yang
paling banyak
terjadi bagi kaum
wanita. Setiap
satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker
serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa
jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit
lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini
merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun,
ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita
meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi
itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan
pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker
serviks atau kanker leher rahim.
2.2 Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Sekitar 99% Kanker Leher Rahim ini disebabkan oleh
infeksi Human Papilloma Virus (HPV).Infeksi yang disebabkan
oleh Virus ini adalah suatu yang sangat mudah terjadi.
Diperkirakan tiga per empat dari jumlah orang yang pernah
melakukan hubungan seks, laki-laki maupun perempuan,
mengalaminya. HPV adalah suatu virus yang dapat
menyebabkan terjadinya kutil pada Daerah Genital (Kondiloma
Akuminata), yang ditularkan melalui hubungan seksual. HPV
sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang
abnormal pada sel-sel leher rahim. Sama halnya dengan Flu,
kebanyakan Infeksi HPV dapat sembuh dengan sendirinya,
sehingga penderita tidak pernah menyadarinya. Hanya sebagian
kecil infeksi HPV yang menjadi infeksi menahun, kemudian
berkembang menjadi Kanker.
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi
petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah
setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari
kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di
area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini
dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan
menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak
langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu
menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat
menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Seorang penderita kanker ini mungkin
menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita
berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa
membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke
daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang
meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok,
kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat
menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan
membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus
HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif
berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti
pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang
suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah
menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari
keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi
HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang
pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita
yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa
virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks
dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan
menginfeksinya.
2.3 Cara mendeteksi Kanker Serviks
Cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang
menyebabkan kanker serviks, memang tidak terlihat dan tidak
mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya
dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim.
Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau
Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani
yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou.
Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini
terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam
asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher
rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada
kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan
warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda
dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini
dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang
mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut
harus dilakukan
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter
menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit
sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel
tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel
abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur
melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian
akibat kanker serviks.
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika
Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau
leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian
serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat
dan tepat.
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan
adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan
dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa
pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya
untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak
normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal,
biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh —
dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.
2.4 Cara Mencegah Kanker Serviks
Kanker Serviks dapat dicegah, yaitu dengan cara vaksinasi
yang diberikan pada remajaputri dan perempuan dewasa. Vaksin
ini diresmikan hak ciptanya pada tahun 2006, pengembangnya
adalah sebuah perusahaan obat terbesar dunia yang berada di
Amerika Serikat (Merck & Co., Inc.). Vaksin ini diberi nama
"Gardasil". Vaksin tersebut, menurut WHO, juga efektif
mencegah infeksi HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan hampir
90% dari semua jenis kanker leher rahim.
Pengenalan vaksin pencegah kanker serviks dan upaya
untuk mendekatkan akses vaksin bagi masyarakat di diseluruh
wilayah Indonesia diharapkan dapat menurunkan prevalensi
kanker leher rahim serta meminimalkan fatalitas akibat serangan
kanker tersebut.Ada beberapa cara praktis yang dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah Kanker Serviks
antara lain:
· Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah
dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C,
dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena
kanker leher rahim.
Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan
tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
· Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda
atau belasan tahun.
·Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif
untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan
berkembangnya kanker serviks.
·Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
·Secararutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat
ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat
Puskesmas dengan harga terjangkau.
·Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang
lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini
terhadap infeksi HPV.
· Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah
terinfeksi HPV.
· Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan
istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat
juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk
membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan
penyakit.
2.5 Cara mengobati Kanker Serviks
Beberapa
pengobatan bertujuan
mematikan sel-sel
yang mengandung
virus HPV. Cara
lainnya adalah dengan
menyingkirkan bagian
yang rusak atau
terinfeksi dengan
pembedahan listrik,
pembedahan laser,
atau cryosurgery
(membuang jaringan
abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka
akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang
parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi
pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya
untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang
pada tubuh.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena
itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks?
Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk
mencegah kanker serviks.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau
serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human
papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika
kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas
dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak
terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks
yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang
meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok,
kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat
menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan
membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus
HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif
berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti
pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang
suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah
menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari
keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
3.2 Saran
·Menghindari merokok, ini menunjukkan penggunaan
tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
· Menghindari seks sebelum menikah atau di usia sangat
muda atau belasan tahun.
·Menghindari berhubungan seks selama masa haid terbukti
efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan
berkembangnya kanker serviks.
·Menghindari berhubungan seks dengan banyak partner.
·Menjalani tesPap smear secara teratur.
· Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah
terinfeksi HPV.
penyebab kanker serviks
· IVA
· Pap smear
· Thin prep
· Kolposkopi
Sumber : makalahkankerserviks.blogspot.com